Perancangan GIS Agroforestry di Indonesia serta Manfaatnya
Perancangan GIS Agroforestry di
Indonesia serta Manfaatnya
Oleh
:
Arga Dwi Indrawan / 1525010021
v
Sekilas Tentang Agroforestry
Agroforestry merupakan
istilah kolektif untuk sistem-sistem dan teknologi-teknologi penggunaan lahan,
yang secara terencana dilaksanakan pada satu unit lahan dengan mengkombinasikan
tumbuhan berkayu (pohon, perdu, palem, bambu dan lain-lain) dengan tanaman
pertanian dan/atau hewan (ternak) dan/atau ikan, yang dilakukan pada waktu yang
bersamaan atau bergiliran sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis
antar berbagai komponen yang ada. Secara singkat, pengertian agroforestry yaitu
sistem pengelolaan suatu lahan dimana didalamnya terdapat kombinasi antara
tanaman pohon, tanaman pertanian dan atau peternakan(unggas, ikan, ruminansia,
ataupun lebah madu) dimana setiap komponen penyusun tersebut saling
berinteraksi dalam pelaksanaannya.
Agroforestry secara umum
merupakan sistem pola tanam yang sudah ada sejak dahulu kala dan saat ini mulai
dikembangkan karena memiliki manfaat yang cukup besar baik bagi lingkungan,
sosial, ekonomi, dan lain lain. Penerapan agroforestry secara nasional di
Indonesia memang belum digencarkan, akan tetapi riset dan pengembangan sangat
gencar dilakukan baik oleh peneliti atau akademisi dari luar negeri maupun
peneliti dan akademisi dalam negeri.
Dibalik manfaatnya yang
besar seperti efisiensi penggunaan lahan, hara dan air, pencegahan erosi,
konservasi produktif, dan perlindungan wilayah hutan dan wilayah penyangga
serta peningkatan kesejahteraan petani, perlu adanya perencanaan yang sangat
kompleks. Perencanaan yang sangat kompleks tersebut ditujukan untuk memperbesar
potensi keuntungan atau manfaat dari suatu penerapan agroforestry dan
meminimalkan potensi kerugiannya.
Menurut pemahaman saya dari
mata kuliah Agroforestry yang saya tempuh, ada 5(lima) unsur yang perlu
diketahui dalam merencanakan suatu penerapan sistem agroforestry yaitu kondisi
biotik(tanaman dan binatang yang sudah ada), abiotik(air, karakteristik tanah,
kemiringan lahan, dll.), klimatologi lahan, sosial budaya pertanian sekitar dan
hama dan penyakit yang berpotensi ada. Dari memahami kelima unsur informasi,
kita dapat menentukan jenis tanaman apa yang sesuai, pola tanam yang sesuai,
irigasi, perawatan dan sebagainya.
v
Latar Belakang
Pada umumnya masyarakat,
perusahaan, dan yang paling utama calon petani agroforest masih kesulitan dalam
mendapatkan informasi dari kondisi lahan, sosial budaya pertanian di wilayah
tertentu, potensi produksi, dan lain lain. Kurangnya contoh penerapan dan
informasi tentang agroforestry membuat agroforestry terkesan asing dan sulit
populer.
Mengingat kembali pada fakta
bahwa petani tradisional kita belum percaya hal hal baru jika belum ada
contohnya yang berhasil. Selama informasi tentang keberhasilan agroforestry di
berbagai tempat di Indonesia yang salah satunya di Desa Lasiwala, Kab. Sidrap
dengan hasilnya berupa petai, ubi kayu dan kopi dalam satu lahan dapat tersebar
dan diketahui oleh pengelola wilayah penyangga maupun petani. Maka, dengan
itulah agroforestry dapat segera dikenal dan diterapkan.
v
Solusi
Dengan permasalahan diatas
saya menggagas suatu rancangan aplikasi GIS(Geographic
Information System) tentang pemetaan wilayah dan deskripsi agroforestry
didalamnya yang dapat dijadikan suatu pertimbangan dan contoh dalam
merencanakan penerapan agroforestry. GIS tersebut memiliki informasi dari
setiap wilayah yang menerapkan agroforestry dan saran saran kombinasi tanaman yang
dapat disimulasikan potensi keuntungan dan kelemahannya dari kombinasi yang
diinginkan.
v
Alat, Bahan dan Informasi yang
dibutuhkan
Dalam perancangan aplikasi GIS Agroforestry tersebut,
diperlukan unsur unsur yang harus dipersiapkan sebelum membuat aplikasi GIS
Agroforestry antara lain :
1. Perangkat Lunak Pembuatan GIS
Software atau perangkat lunak pembuatan GIS
dibutuhkan untuk menyusun suatu aplikasi atau program pengolah GIS seperti
ArcGIS, ArcCatalog, ArcMap, dan sebagainya. Software
tersebut merupakan program yang perlu disiapkan untuk memulai pembuatan GIS. Perangkat
lunak tersebut tidak hanya dipakai diawal pembuatan dari melainkan akan
digunakan untuk merevisi program GIS yang telah kita buat ataupun sekadar
memperbaharui(update) data.
2. Perangkat
Keras Pendukung
Dalam pembuatan GIS dalam tujuan
agroforestry, perangkat keras(hardware)
yang dibutuhkan antara lain : Seperangkat komputer dengan spesifikasi tinggi
untuk mengolah GIS, Kamera dan GPS untuk survey terhadap wilayah agroforestry,
dan perangkat komputer atau telepon pintar(smartphone)
untuk pemanfaatan GIS Agroforestry oleh client
atau pengguna.
3. Sumber Peta dan Data-Data Pendukung
Sumber penggunaan peta untuk pembuatan
GIS Agroforestry ini memanfaatkan peta digital milik google atau dapat
bekerjasama dengan BIG(Badan Informasi Geospasial) Republik Indonesia untuk
sumber peta yang lebih akurat.
Data pendukung seperti informasi tentang
hal hal yang berkaitan dengan pertanian dapat dihimpun dari Kementerian
Pertanian RI, data kehutanan dapat dihimpun dari Kementerian Kehutanan RI dan
Perhutani, data tentang konservasi lingkungan dapat diperoleh dari Kementerian
Lingkungan Hidup RI. Untuk data-data tentang agroforestry seperti jenis, pola,
kombinasi tanaman maupun hal hal yang mendetail dapat dihimpun dari pengelola
agroforestry ataupun dinas pertanian di daerah yang menerapkan agroforestry
melalui metode survey dan wawancara. Selain itu data-data pendukung lain
seperti klimatologi dihimpun dari BMKG(Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika).
4. Server dan Koneksi Internet
Untuk memudahkan penggunaan aplikasi GIS
Agroforestry dengan melakukan akses secara daring atau diakses secara langsung tanpa harus menginstall seluruh
komponen data pendukung pada perangkat client/user.
Maka, dibutuhkan sebuah perangkat jaringan agar aplikasi GIS Agroforestry
yang terdapat dalam server dapat diakses melalui perangkat komputer atau
telepon pintar pengguna yang ingin mengetahui informasi baik melalui aplikasi
khusus yang ringan, atau melalui browser
yang populer(Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, Internet Explorer, dan
sebagainya) dengan syarat terhubung ke jaringan internet.
Perangkat server memuat seluruh
informasi dan peta yang telah dibuat dalam satu paket GIS Agroforestry dimana
server sudah terhubung dengan internet dan memiliki domain internetnya agar
bisa diakses.
5. SDM(Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia terdiri dari pihak developer atau pengembang aplikasi GIS
Agroforestry dan user atau pengguna.
Dan seperti pada tulisan sebelumnya, unsur unsur SDM pembentuk GIS dapat
diperluas lagi sebagai berikut :
§
Administrator
database
Administrator
memiliki fungsi dalam mengelola dan mengorganisasikan suatu pangkalan data.
§
Surveyor
Surveyor
bertugas untuk mengkonfirmasi suatu data yang dimasukkan kedalam database agar data tersebut benar benar
valid.
§
Programmer
Programmer
memiliki fungsi untuk mengintegrasikan suatu informasi yang hanya berbentuk
database dengan sistem pemetaan grafis sehingga terbentuk suatu program atau
aplikasi SIG yang dapat digunakan langsung oleh pengguna
§
User/Pengguna
§
Analis
v
Proses Pembuatan
Sebelum merancang suatu GIS, maka perlu
dibuat tujuan terlebih dahulu tentang keperluan pembuatan GIS tersebut. Setelah
penentuan tujuan, kemudian menentukan data data apa saja yang akan disampaikan
melalui GIS. Setelah menentukan data-data yang dibutuhkan, maka dilakukan
pengumpulan data sekaligus validasi data oleh surveyor. Data-data yang telah
diperoleh kemudian ditempatkan pada database
oleh database administrator. Data yang sudah diolah kemudian diintegrasikan pada
peta oleh programmer dan di-coding
menjadi aplikasi yang dapat diakses melalui web seperti GIS Simotandi milik
Kementerian Pertanian RI.
Berikut ini ilustrasi dasar yang saya
buat dengan menggunakan google maps :
Gambar
1. Ilustrasi manfaat ekonomis dari suatu bentuk Agroforestry
v
Sasaran
1. Petani
2. Mahasiswa dan Dosen
3. Pemerintah
4. Akademisi/Peneliti
5. Perusahaan
6. Lembaga/Komunitas
7. Masyarakat umum
Sasaran pembuatan GIS Agroforestry tersebut yaitu untuk
kalangan praktisi seperti petani, perusahaan swasta, komunitas, dan Pemerintah
dan kalangan akademisi seperti mahasiswa dan dosen serta peneliti. GIS Agroforestry
dapat dijadikan sebagai sumber informasi terpadu dan sebagai percontohan agar
pihak pihak yang menjadi sasaran penggunaan GIS Agroforestry dapat mengembangkan dan menerapkan
agroforestry di lahan yang berpotensi di sekitarnya.
v
Manfaat
Adapun
manfaat dari pengembangan GIS Agroforestry tersebut antara lain :
1. Dapat
meningkatkan pengetahuan tentang contoh-contoh agroforestry yang ada di
daerah-daerah di wilayah Republik indonesia.
2. Dapat
menjadi referensi untuk menerapkan agroforestry pada wilayah yang berpotensi.
3. Memudahkan
kalangan akademisi untuk mengembangkan atau melakukan riset tentang
agroforestry karena dapat menemukan lokasi dengan mudah dan detail dengan informasi
agroforestrynya.
4. Memudahkan
pemerintah untuk membuat kebijakan terkait dalam penerapan agroforestry dengan
tujuan meningkatkan produksi pangan dan komoditi ekspor serta untuk konservasi
lahan.
5. Membuka
peluang bagi perusahaan yang memiliki kebun dengan tanaman tahunan agar
menerapkan agroforestry dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitarnya.
6. Petani
dapat memilih jenis tanaman dan pola tanam dengan pertimbangan klimatologis dan
berdasarkan faktor faktor lain.
v
Hal-hal yang menjadi hambatan
Pada saat ini aplikasi GIS agroforestry masih belum
dikembangkan. Akan tetapi, rancangan aplikasi ini merupakan rancangan yang
dapat diterapkan selain rancangan yang sudah pernah dikembangkan berdasarkan
jurnal yang terdapat pada worldagroforestry.org. Rancangan-rancangan tersebut belum
dapat diaplikasikan atau diterapkan karena ada kemungkinan permasalahan dengan
teknologi, tenaga, dan biaya mengingat pada aplikasi GIS Agroforestry yang akan
dibuat membutuhkan resource yang
cukup banyak. Adapun hambatan yang telah diketahui yaitu :
1. Pembuatan
GIS Agroforestry membutuhkan jumlah pengembang yang sangat banyak mengingat
sumber informasi untuk GIS Agroforestry juga banyak dan terpisah-pisah
letaknya.
2. Membutuhkan
waktu yang lama untuk membuat GIS Agroforestry karena banyak data yang perlu
dihimpun baik yang dihimpun secara daring(online)
maupun luring(offline).
3. Membutuhkan
biaya yang cukup besar untuk operasional tenaga pengembang dan biaya biaya
lain.
4. Membutuhkan
peralatan dan perangkat lunak yang memadai agar efisien waktu pengerjaan dan
tentunya peralatan tersebut tidaklah murah
5. Biaya
perangkat lunak seperti arcGIS sangat mahal dan kurang terjangkau karena
perangkat lunak seperti arcCatalog dan arcMap tidak dalam satu paket.
v
Hal-hal yang mempermudah
Selain hal-hal yang menghambat dalam membuat GIS
Agroforestry, terdapat hal-hal yang dapat memudahkan pengembang dalam membuat
GIS tersebut antara lain :
1. Terdapat
peluang kerjasama dengan pemerintah agar meringankan biaya pembuatan GIS
Agroforestry.
2. Banyak
informasi yang dapat dihimpun dengan mudah melalui internet.
3. Terdapat
banyak jurnal mengenai riset pengembangan rancangan GIS agroforestry yang
menjadi referensi pembuatan GIS Agroforestry.
v
Kesimpulan
1. Tujuan pembuatan GIS yaitu untuk memetakan daerah yang menerapkan agroforestry agar dapat dijadikan referensi untuk menerapkan dan mengembangkan agroforestry di daerah lain
2. Pembuatan aplikasi GIS memerlukan tenaga, biaya dan teknologi yang cukup banyak.
3. GIS Agroforestry dapat memberi manfaat yang sangat besar bagi perkembangan agroforestry di Indonesia
4. Terdapat banyak contoh referensi sebagai contoh dalam perancangan aplikasi GIS
5. Agroforestry merupakan solusi dari pemanfaatan keruangan dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi serta konservasi lingkungan.
v
Sumber
Ide dari penulisan bersumber
dari pengalaman dan pengetahuan penulis dalam menempuh mata kuliah Sistem
Informasi Geografis(SIG) dan mata kuliah Agroforestry.
oh begitu Perancangan GIS Agroforestry di Indonesia serta Manfaatnya
BalasHapusterimakasih
jangan lupa lihat web saya http://sudarwin.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
dan website kampus saya http://www.atmaluhur.ac.id/
oh begitu Perancangan GIS Agroforestry di Indonesia serta Manfaatnya
BalasHapusterimakasih
Jangan lupa lihat web saya http://irwan.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
Dan website kampus saya http://www.atmaluhur.ac.id/